Selasa, 08 Oktober 2013

Sejarah dakwah rasulullah periode makkah


  • 1. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai RasulPengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi pada tanggal17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus diGua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di JabalNur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah.Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai denganturunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut, dalamsejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an.Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5) turun pulaSurah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammadberdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepadabeliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.
  • 2. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 TahunPada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya.Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijahbinti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudarasepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat RasulullahSAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh RasulullahSAW pada waktu kecil).Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawandekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah: Abdul Amar dari Bani Zuhrah Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris Utsman bin Affan Zubair bin Awam Sa’ad bin Abu Waqqas Thalhah bin Ubaidillah.Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudahdisebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).
  • 3. Dakwah secara terang-teranganDakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelahturunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secaraterang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebagaberikut:Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makandan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapimerahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid binHaritsah.Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada danbertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islamdari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW)dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 darikenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).
  • 4. Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kotaMekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antaralain: Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar. Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus. Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang pertamatahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombangkedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnyalebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadipada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabahtersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi danmembela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan parapengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.
  • 5. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAWProf. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskansebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaranpersamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankantradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankanperbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupansesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasangeri dengan siksa kubur dan azab neraka.Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkanagama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka.Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwahRasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.
  • 6. Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah RasulullahSAW bermacam-macam antara lain: Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaumkafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan. Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan diantara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam danmelaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy danmelakukan penyembahan terhadap berhala.Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi MuhammadSAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itumemberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi padatahun 615 M.
  • 7. Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karenamenduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salahsatu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan merekameleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi.Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yangkedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib.Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAWdan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAWjuga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib danKhadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar