Di Iskandariyah terdapat sebuah masjid yang di dalamnya terdapat dua kuburan orang sangat mulia yang saling berhadapan. Yang satu seorang Nabi yang bernama Nabi Daniel, dan yang satu lagi seorang budak belian shaleh bernama Luqmanul Hakim. Lalu siapa Luqman itu?
Luqmanul Hakim menurut riwayat yang lebih kuat, bukan seorang nabi. Ia seorang manusia shaleh semata. Bahkan dalam banyak riwayat shahih dikatakan, ia seorang budak belian, berkulit hitam, berparas pas-pasan, hidung pesek, kulit hitam legam. Namun demikian, namanya diabadikan oleh Allah menjadi nama salah satu surat dalam al-Qur’an, surat Luqman. Penyebutan ini tentu bukan tanpa maksud. Luqman diabadikan namanya oleh Allah, karena memang orang shaleh yang patut diteladani. Bahwa Allah tidak menilai seseorang dari gagah tidaknya, juga tidak dari statusnya, jabatannya, warna kulitnya dan lainnya. Akan tetapi Allah menilai dari ketakwaaan dan kesalehannnya.
Luqman merupakan sosok budak hina, hitam, akan tetapi Allah abadikan karena ketakwaan dan kesalehannya.Setidaknya, ada dua manusia yang bukan nabi, tapi namanya diabadikan dalam al-Qur’an menjadi nama surat. Keduanya itu adalah Luqman dan Maryam.Lalu siapa sebenarnya Luqman ini? Berikut paparan singkat penulis.Hemat penulis, tidak satu pun sejarawan yang menyebutkan bahwa Luqman berdarah Arab. Sebagian sejarawan menyebut Luqman berdarah Ibrani, sebagian lain menyebut berdarah Habasyi, dan yang lainnya menyebut berdarah Nubi, salah satu suku di Mesir yang berkulit hitam (aswan sekarang).Dalam Tarikh nya, Ibnu Ishak menuturkan, bahwa Luqman bernama Luqman bin Bau’raa bin Nahur bin Tareh, dan Tareh bin Nahur merupakan nama dari Azar, ayah Nabi Ibrahim as.Wahab bin Munabbih mengatakan bahwa Luqman adalah putra dari saudari kandung Nabi Ayyub as. Muqatil menuturkan, Luqman adalah putra dari bibinya Nabi Ayyub as.Imam Zamakhsyari menguatkan dengan mengatakan: Dia adalah Luqman bin Bau’raa putra saudari perempuan Nabi Ayyub atau putra bibinya.Riwayat lain mengatakan, Luqman adalah cicit Azar, ayahnya Nabi Ibrahim as. Luqman hidup selama 1000 tahun, ia sezaman bahkan gurunya Nabi Daud. Sebelum Nabi Daud diangkat menjadi Nabi, Luqman sudah menjadi mufti saat itu, tempat konsultasi dan bertanya Nabi Daud as.Luqmanul Hakim dalam sebuah riwayat dikatakan seorang yang bermuka biasa, tidak ganteng. Qatadah pernah menuturkan dari Abdullah bin Zubair bahwasannya ia pernah bertanya kepada Jabir bin Abdullah tentang Luqman. Jabir menjawab: “Dia berbadan pendek dan berhidung pesek, orang Nubi, Mesir”.Sa’id bin al-Musayyib juga menuturkan bahwa Luqman termasuk orang berkulit hitam dari Mesir, akan tetapi sangat mulia, dan Allah memberikan hikmah kepadanya, juga Luqman menolak untuk diangkat sebagai Nabi.Seorang lalki-laki berkulit hitam datang mengadu kepada Said bin al-Musayyib. Sa’id kemudian berkata: “Janganlah bersedih lantaran kulit kamu hitam, karena di antara manusia pilihan itu, ada tiga orang semuanya berkulit hitam: Bilal, Mihja’ budak Umar bin Khatab dan Luqmanul Hakim”.Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang profesinya. Sebagian mengatakan, profesinya adalah tukang jahit. Sebagian lainnya mengatakan, tukang kayu, yang lainnya menuturkan tukang kayu bakar, dan terakhir mengatakan sebagai penggembala.
Riwayat lain menuturkan bahwa Luqman adalah qadhi pada masa Bani Israil, sekaligus konsultannya Nabi Daud as. Bahkan riwayat lain menuturkan Luqman adalah seorang budak belian dari Habasyi yang berprofesi sebagai tukang kayu.
Khalid ar-Rib’i menuturkan: “Luqman adalah seorang budak belian dari Habasyi yang berprofesi sebagai tukang kayu. Suatu hari majikannya berkata: “Wahai Luqman sembelih kambing ini lalu keluarkan dua dagingnya yang paling enak. Luqman lalu menyembelih dan mengeluarkan lidah dengan hati.
Keesokan harinya, majikannya kembali berkata: “Luqman, sembelih domba ini, dan keluarkan dua daging yang paling tidak enak”. Luqman kembali mengeluarkan lidah dengan hati.
Majikannya lalu bertanya, wahai Luqman, saya meminta kamu mengeluarkan daging yang paling enak dan paling tidak enak, kamu mengeluarkan yang sama, lidah dengan hati. Kenapa demikian?
Luqman menjawab: “Tidak ada yang seenak keduanya, apabila dipakai dengan sebaik mungkin, dan tidak ada yang sejelek dari keduanya, manakala dipakai tidak pada tempatnya”. SubhanAllah sungguh bijak sekali Luqman ini, karena itulah Allah memberikan nama Luqmanul Hakim (Luqman yang sangat bijak).
Dalam sejarahnya Luqman menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semuanya meninggal dunia ketika masih kecil, tidak ada yang sampai dewasa, namun Luqman tidak menangis, karena hidupnya yang sudah yakin dengan Allah.
Betapa banyak contoh-contoh kemulian Luqmanul Hakim ini yang tentunya tidak mungkin penulis sampaikan dalam kesempatan kali ini. Dalam hal ini, penulis hendak menyuguhkan wasiat-wasiat, pesan-pesan Luqman untuk putra-putranya sekaligus untuk ktia semua baik yang tercantum dalam al-Qur’an, maupun dalam riwayat lainnya.
“13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar”.
Selain dalam ayat al-Qur’an, Luqman juga mempunyai banyak wasiat. Wahab bin Munabbih pernah menuturkan: “Saya membaca hikmah Luqman yang jumlahnya lebih dari 10 ribu bab”.
Di bawah ini penulis coba ketengahkan wasiat-wasiat Luqman lainnya yang tidak tercantum dalam al-Qur’an, akan tetapi sangat luar biasa kandungannya. Penulis mencoba memilih wasiat-wasiat yang dipandang lebih cocok.
Dalam bukunya Min Washaya al-Qur’an al-Karim (1/31-33), Muhammad al-Anwar Ahmad Baltagi, mengutip sebuah riwayat dari Malik bin Anas bahwasannya Luqman pernah menasehati putranya di bawah ini:
mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti.
13 – Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.
mereka.
ingin terus menambahkannya.
dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.
dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.
engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah menyia-nyiakan hartamu.
engkau berteman dengan orang yang bermuka dua, karena kelak akan membinasakan dirimu
Lalu apa pekerjaan Luqman?
Wasiat-wasiat Luqman dalam al-Qur’an (QS. Luqman: 13-19)
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
16. (Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Wasiat-wasiat Luqman lainnya:
01 – Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama takwa, isinya adalah iman dan layarnya adalah tawakal kepada Allah.
02 – Orang – orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari Allah. Orang yang insaf dan sadar setelah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari Allah juga.
03 – Hai anakku; orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada Allah, maka dia tawadduk kepada Allah, dia akan lebih dekat kepada Allah dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepadaNya.
04 – Hai anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.
05 – Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.
06 – Dan Berharaplah selalu kepada Allah tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak mendurhakaiNya. Takutlah kepada Allah dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat Allah.
07 – Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya karena tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rusak akhlaknya akan sentiasa banyak melamun hal-hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih
08 – Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih lagi dari semua itu, yaitu manakala engkau mempunyai tetangga (jiran) yang jahat.
09 – Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.
10 – Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.
11 – Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau menghadiri majlis perkawinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab hal itu akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedangkan menghadiri pesta perkawinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.
12 – Janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu alangkah lebih baik apabila diberikan kepada binatang sekalipun.
14 – Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulama dengan cara meminta nasihat dari
15 – Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih
16 – Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu
17 – Selalulah baik tuturkata dan halus budibahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.
18 – Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.
19 – Jadikanlah dirimu dalam segala tingkah laku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya~ yang akan mendatangkan cela pada dirimu.
20 – Hai anakku; janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia kerana engkau diciptakan Allah bukanlah untuk
21 – Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yang busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.
22 – Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah
23 – Barang sesiapa yang penyayang tentu akan disayangi, siapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandung racun, dan siapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.
24 – Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya karena sesungguhnya hati akan tentram mendengarkan nasihatnya, sehingga hati ini akan hidup dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya sebagaimana tanah subur yang disirami air hujan.
25 – Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah
SUMBER:http://jejakjejakjejak.wordpress.com/2010/05/08/siapakah-luqmanul-hakim-dalam-qs-al-luqman/
Luqman al-Hakim
Luqman (Arab: لقمان الحكيم, Luqman al-Hakim, Luqman Ahli Hikmah) adalah orang yang disebut dalam Al-Qur'an dalam surah Luqman [31]:12-19 yang terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Ibnu Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah Luqman bin Unaqa' bin Sadun.[1] Sedangkan asal usul Luqman, sebagian ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas menyatakan bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari Habsyi. Riwayat lain menyebutkan ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dariNubah, dan ada yang berpendapat ia berasal dari Sudan. Dan ada pula yang berpendapat Luqman adalah seorang hakim pada zaman nabi Dawud.[2]
Kisah Luqman al-Hakim
Dalam sebuah riwayat menceritakan bahwa pada suatu hari Luqman Hakim telah masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor himar, manakala anaknya mengikut dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, setengah orang pun berkata, "Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki." Setelah mendengarkan desas-desus dari orang ramai maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat yang demikian, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya sedap menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu."
Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas belakang himar itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang ramai pula berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, mereka sungguh menyiksakan himar itu." Oleh karena tidak suka mendengar percakapan orang, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak dikenderai." Dalam perjalanan mereka kedua beranak itu pulang ke rumah, Luqman Hakim telah menasihati anaknya tentang sikap manusia dan celoteh mereka. Ia berkata, "Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah saja. Siapa saja yang mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap satu."
Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang), dan hilang kemuliaan hatinya (keperibadiannya). Lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya."
Nasihat Luqman
Di antara nasihat Luqman yang terdapat dalam surah Luqman ialah:
- Jangan mempersekutukan Allah (Luqman 31:13).
- Berbuat baik kepada dua orang ibu-bapanya (Luqman 31:14).
- Sadar akan pengawasan Allah (Luqman 31:16).
- Dirikan salat (Luqman 31:17).
- Perbuat kebajikan (Luqman 31:17).
- Jauhi kemungkaran (Luqman 31:17).
- Sabar menghadapi cobaan dan ujian (Luqman 31:17).
- Jangan sombong (Luqman 31:19).
SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Luqman_al-Hakim
SIAPAKAH LUQMAN AL-HAKIM
Dipetik dari tulisan Muhammad Khair Ramadhan Yusuf dalam bukunya Lukman al Hakim
Luqman itu adalah anak kepada Faghur bin Nakhur bin Tarikh (Azar), dengan demikian litu Luqman adalah anak saudara kepada Nabi Ibrahim a.s.; atau dikatakan juga Luqman itu anak saudara kepada Nabi Ayub a.s.
Diriwayatkan juga bahawa Luqman telah hidup lama sampai seribu (1,000) tahun sehingga dapat menemui zaman kebangkitan Nabi Daud a.s., bahkan ia pernah juga menolong Nabi Daud a.s. dengan memberikan kepadanya Hikmah atau kebijaksanaan. Luqman pernah menjadi Kadi, yakni hakim, untuk mengadili perbicaraan kaum Bani Israel.
AI-Allahamah AI-Alusy berkata: “Kebanyakan pendapat mengatakan bahawa beliau hidup di zaman Nabi Daud a.s.” Katanya lagi: “Orang juga berselisih pendapat, adakah beliau seorang yang merdeka atau seorang hamba ? Kebanyakan pihak mengatakan beliau adalah seorang hamba Habsyi”
Dipetik dari Ibnu ‘Abbas katanya: “Luqman bukanlah seorang nabi mahu pun raja tetapi beliau hanyalah seorang pengembala ternakan yang berkulit hitam. Lalu Allah telah memerdekakannya dan sesungguhnya Dia redha dengan segala kata-kata dan wasiat Luqman. Maka kerana itu, kisah ini diceritakan di dalam AI-Qur’an agar kita semua dapat mengambil pedoman dan berpegang dengan wasiat-wasiatnya.”
Ibnu Kathir berkata: ‘Ulama’ salaf berselisih pendapat tentang diri Luqman; adakah dia seorang nabi atau pun seorang hamba yang soleh tanpa taraf kenabian? Di antara dua pendapat ini, kebanyakan mereka berpegang dengan pendapat yang kedua.’
Para ulama’ semuanya sepakat mengatakan Luqman itu seorang bertaraf wali dan Ahli Hikmah (bijak bistari), bukan seorang nabi, kerana lafaz hikmah dalam ayat di atas dimaknakan ‘kenabian’. Dan dikatakan juga apabila Luqman disuruh pilih antara Hikmah (kebijaksanaan) dengan Nubuwwah (kenabian), dipilihnya Hikmah. Di an tara para ulama’ tersebut ialah seperti Mujahid, Sa’id bin AI-Musayyab dan Ibnu Abbas. Wallahu A’lam.”
Ibnu Kathir ada menyebutkan di dalam kitab sejarahnya: “Beliau ialah Luqman bin Unqaa’ bin Sadam.” Diceritakan dari As Suhaili, dari Ibnu Jarir dan AI-Qutaibi: “Beliau ialah Luqman bin Tharan”
Dikatakan bahawa beliau ialah anak kepada AI- Baura’. Ibnu Ishaq ada menyebutkan beliau ialah Luqman bin AI Baura’ bin Tarikh iaitu Aazar Abu Ibrahim AI-Khalil.
Adalah diceritakan, bahawa Luqman telah tidur di tengahari lalu kedengaran suara memanggilnya: “Hai Luqman! Mahukah kalau Allah jadikan engkau seorang Khalifah di bumi yang memerintah manusia dengan hukuman yang benar?” Dijawabnya: “Kalau Tuhanku menyuruh pilih, akan saya pilih ‘Afiat (selamat) dan saya tidak tidak mahu bala (ujian). Tetapi kalau saya ditugaskan juga saya akan turut. Kerana saya tahu bahawa Allah Taala kalau menetapkan sesuatu kepada saya pasti Dia menolong dan memelihara saya.”Kemudian dikatakan para malaikat pula bertanya: “Hai Luqman! Adakah engkau suka diberi Hikmah?” Dijawabnya: “Sesungguhnya seorang hakim kedudukannya berat, dia akan didatangi oleh orang-orang yang teraniaya dari segenap tempat. Kalau hakim adil akan selamat, dan kalau tersalah jalan akan tersalah pulan jalannya ke neraka. Siapa yang keadaannya hidup di dunia, itu lebih baik daripada dia menjadi mulia. Dan siapa yang memilih dunia lebih daripada akhirat, akan terfitnah oleh dunia dan tidak mendapat akhirat.”
Para malaikat pun takjub mendengarkan kebagusan kata-katanya itu. Apabila Luqman tertidur semula, dia dikurniakan Hikmah, lalu terjaga dan berbicara dengan kata-kata yang berhikmah selepas itu.
Juga diriwayatkan bahawa Luqman itu seorang hamba bangsa Habsyi, kerjanya sebagai tukang kayu, tukang jahit dan seorang penggembala kambing. Apabila bertemu dengan seorang lelaki dia bercakap dengan penuh Hikmah, sehingga orang lelaki itu takjub lalu berkata: “Bukankah engkau seorang penggembala kambing?” Dijawabnya: “Benar!” Lalu ditanya orang lelaki itu lagi: “Bagaimana engkau telah dapat mencapai kedudukan engkau yang begini (bijak bestari)?” Luqman menjawab: “Saya mendapatnya dengan bercakap benar, memelihara amanah dan tak ambil tahu apa yang bukan urusan saya.”
Ada juga diriwayatkan bahawa Luqman berasal dari Sudan/Mesir, berkulit hitam, bibirnya tebal dan kulit kakinya pula retak-retak. Juga dikatakan bahawa sebaik-baik orang dari benua Afrika itu adalah 3 orang, iaitu: Bilal bin Robah, Mahja’ (yakni hamba sahaya Sayidina Umar ibn Khattab) dan Luqman al-Hakim. Orang yang ke empat pula ialah an-Najasyi (Raja Habsyah yang beriman di zaman Nabi Muhammad s.a.w.)
Ibnu Qutaibah berkata: “Luqman adalah seorang hamba Habsyi kepada seorang lelaki dari kalangan bani Israil. Kemudian beliau dibebaskan dan diberikannya harta.”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dia telah berkata: Rasullullah s.a.w. pernah bersabda:
“Adakah engkau semua tahu siapakah dia Luqman? “Mereka pun menjawab: “Allah dan Rasul-Nya sahaja yang lebih tahu.” Baginda bersabda: “Dia adalah seorang Habsyi.” Pendapat yang mengatakan dia adalah seorang habsyi, adalah dari lbnu Abbas dan Mujahid.
As-Suhaili berkata: “Luqman adalah Naubah dari penduduk Ielah ( Sebuah bandar di tepi laut merah )” Demikian juga dipetik oleh Qatadah, dari Abdullah bin Az-Zubair: Aku telah bertanya kepada Jabir bin Abdullah: “Apakah cerita terakhir yang sampai kepadamu tentang perihal diri Luqman? “J abir menjawab: “Dia adalah seorang yang pendek, pesek hidungnya dari keturunan Naubah.” lanya juga sebagaimana yang disebutkan dari Sa’id bin AI Musayyab, katanya: “Luqman adalah dari Sudan, Mesir.”
AI-Hassan AI-Basri pula berkata: “Luqman telah membina sebuah singgahsana di Ramlah, Syam. Pada masa itu, tempat tersebut masih lagi belum dibangunkan. Dia berada di sana sehinggalah Ian jut usianya dan meninggal dunia.”
Ibrahim bin Adham berkata: “Aku telah diberitahu bahawa kubur Luqman adalah di antara Masjid Ar-Ramlah dan tempat didirikan pasar pada hari ini.Di tempat tersebut terdapat 70 kubur nabi-nabi sebelum Luqman.
Dilaporkan, bahawa Luqman adalah seorang mufti sebelum Nabi Daud a.s dibangkitkan. Apabila baginda diutuskan kepada umatnya, Luqman berhenti dari memberikan fatwa. Ada orang bertanyakan; padanya tentang hal itu lalu dia pun berkata: “Adakah aku tidak mahu berhenti apabila aku telah merasa cukup?!! “
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Mujahid: “Beliau adalah seorang Qadhi di kalangan kaum bani Israil di zaman Nabi Daud a.s”
Demikianlah siapa itu Luqmanal Hakim. Tidak kira siapapun dia, yang penting beliau adalah seorang yang mempunyai hikmah kebijaksanaan. Kata-katanya diberkati Allah dan dirakamkan didalam Al Quran.
Dipetik dari tulisan Muhammad Khair Ramadhan Yusuf dalam bukunya Lukman al Hakim
SUMBER: http://irfanirsyad.wordpress.com/2012/04/06/siapakah-luqman-al-hakim/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar