Selasa, 26 Mei 2015

Kisah Adnal Ardhi

Kisah Adnal Ardhi
Adnal Ardhi (negeri terdekat) adalah dataran rendah Palestina, dekat laut Mati (Buhairah Lut) yang memiliki tingkat kerendahan hingga 392m di bawah oermukaan lautDi dalam Kamis Lisanul Arab disebutkan, kata Al-Adna berarti yang lebih dekat, Al Adna As-Safil berarti lawan dari tinggi yakni rendah.
Dengan demikian, Adnal Ardh berarti wilyah yang dekat dan berdataran rendah. Kejadian  ini benar-benar nyata seperti yang diberitakan Al-Quran mengenai kemenangan pasukan Romawi atas pasukan Persia di Palestina pada waktu yang berdekatan dengan kemenangan kaum muslimin dalam perang Badr Kubra (2 H/624 M)
Adnal Ardhi merupakan dataran terendah dari seluruh permukaan bumi, yaitu Laut Mati dengan tingkat kerendahan 392 m dpl. Inilah wilayah bangsa ROmawi yang paling dekat dengan Persia di Jazirah Arab.
Allah erfirman dalam QS Ar-Rum, 30:2-3 telah dikalahkan bangsa Romawi. Maksudnya, Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel.
Di negeri yang terdekat. Maksudnya terdekat ke negeri Arab, yaitu Syria dan Palestina sewaktu menjadi jajahan kerajaan Romawi Timur. Dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. Maksudnya bangsa Romawi adalah satu bangsa yang beragama Nasrani yang mempunyai Kitab suci sedangkan Bangsa Persia adalah beragama Majusi, menyembah api dan berhala (musyrik). Kedua bangsa itu saling memerangi. Ketika tersiar berita kekalahan bangsa Romawi oleh Bangsa Persia maka kaum Musyrik Mekah menyambutnya dengan gembira karena berpihak kepada orang musyrikin Persia. Sedangkan kaum muslimin berduka cita karenanya. Kemudian turunlah ayat ini dan ayat berikutnya menerangkan bahwa bangsa Romawi sesudah kalah itu akan mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. Hal itu benar-benar terjadi. Beberapa tahun sesudah itu, menanglah Bangsa Romawi dan kalahlah bangsa Persia. Dengan kejadian demikian, nyatalah kebenaran Nabi Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul dan kebenaran Al-Quran sebagai firman Allah.
Dalam beberapa tahun lagi, maksudnya ialah antara tiga sampai Sembilan tahun. Waktu antara kekalahan bangsa Romawi (tahun 614-615) dengan kemenangannya (tahun 622 M) adalah kira-kira tujuh tahun. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman.
Permulaan surah Ar-Rum tersebut di atas merupakan salah satu dari mukjizat Al-Quran yang bersifat Gaib. Kemudian, berbagai peristiwa yang dituturkan terjadi sama persis seperti kenyataannya. Yang demikian itu merupakan penjelasan yang memukau yang menjadi bukti kebenaran risalah kenabian sekaligus bukti bahwa Al-Quran itu datang dari sisi Allah. Dia telah memberitahukan hal-hal gaib yang tidak pernah diketahui kecuali oleh Allah semata. Semua hal terjadi seperti yang Dia firmankan.
  Dikutip dari Syaamil Al-Qur'an....
  Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
khadijahtabrani.blogspot.com/2012/05/kisah-adnal-ardhi.html

Kisah Adnal Ardhi

Adnal Ardhi adalah ( negeri terdekat ) adalah dataran rendah Palestina, dekat Laut Mati ( Buhairah Luth ) yang memiliki tingkat kerendahan hingga 391 m di bawah permukaan air laut.


                Di dalam kamus Lisanul Arab disebutkan, kata Al – Adna berarti “ yang lebih dekat “, Al – Adna As- Safil berarti ‘ lawan dari tinggi ‘ yakni ‘ rendah ‘
                Dengan demikian, Adnal Ardh berarti wilayah yang dekat dan berdataran rendah. Kejadian ini benar – benar nyata seperti yang beritakan Al – Qur’an mengenai kemenangan pasukan Romawi atas pasukan Persia di Palestina pada waktu yang berdekatan dengan kemenangan kaum muslimin dalam Perang Badr Kubra ( 2 H/624 M )
                Adnal Ardhi merupakan dataran rendah dari seluruh permukaan bumi, yaitu Laut Mati dengan tingkat kerendahan 392 m dari permukaan laut. Inilah wilayah bangsa Romawi yang paling dekat dengan Persia di Jazirah Arab.
                Alah berfirman QS. Ar – Rum : 2 -3,
“ Telah dikalahkan bangsa Romawi.” Maksudnya, Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel.
                “ Di negeri yang terdekat “ maksudnya, terdekat ke negeri Arab, yaitu Syiria dan Palestina sewaktu menjadi jajahan Romawi Timur. “ Dan mereka sesudah di kalahkan itu akan menang.” Maksudnya, Bangsa Romawi adalah satu bangsa yang beragama Nasrani  yang mempunyai kitab suci sedang Bangsa Persia adalah beragama Majusi, menyembah api dan berhala ( musyrik ). Kedua bangsa itu saling memerangi. Ketika tersiar berita kekalahan Bangsa Romawi oleh bangsa Persia maka kaum musrik Mekah menyambut dengan gembira karena berpihak kepada orang musyrikin Perisa. Sedangkan kaum muslimin berduka cita karenanya. Kemudian, turunlah ayat dan ayat yang berikutnya menerangkan bahwa bangsa Romawi sesudah kalah itu akan mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. Hal itu benar – benar terjadi. Beberapa tahun sesudah itu, menanglah Bangsa Romawi dan kalahlah bangsa Persia. Dengan kejadian yang demikian, nyatalah kebenaran nabi Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul dan kebenaran Al – Qur’an sebagai firman-Nya.
                “ Dalam beberapa tahun lagi “ maksudnya, ialah antara 3 sampai Sembilan tahun . Waktu antara kekalahan Bangsa Romawi ( tahun 614 – 615 ) dengan kemenangannya ( tahun 622 M ) adalah kira – kira 7 tahun. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah ( mereka menang ). Dan pada hari ( kemenangan Bangsa Romawi ) itu bergembiralah orang – orang beriman.”
                Permulaah surah Ar – Rum tersebut di atas merupakan salah satu dari mukjizat Al – Qur’an yang bersifat gaib. Kemudian, berbagai peristiwa yang dituturkan terjadi sama persis seperti kenyataannya. Yang demikian itu merupakan penjelasan yang memukau yang menjadi bukti risalah kenabian sekaligus bukti bahwa AL – Qur’an itu dating dari sisi Allah
  www.gamais.sch.id/2012/03/kisah-adnal-ardhi.html

Kebenaran Al-Quran: Daratan Paling Rendah di Bumi


Daratan manakah yg paling rendah di dunia ini?

"Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang TERDEKAT dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. " QS 30 Ar Ruum: 2-3

Kata "adna" bisa berarti yang terdekat atau terendah. 
Kata "Ardhi" bermakna Bumi.

Jadi makna kata itu dapat diartikan pulak sebagai "BUMI TERENDAH".

Dalam Ayat ini, paling kurang ada 2 mukjizat:
1. Mukjizat ramalan yg terbukti
2. Mukjizat ilmiah yg baru dapat dibuktikan dengan ilmu geography abad 20.

"Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang TERDEKAT dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. " QS 30 Ar Ruum: 2-3

Kata "adna" bisa berarti yang terdekat atau terendah.
Kata "Ardhi" bermakna Bumi.

Jadi makna kata itu dapat diartikan pulak sebagai "BUMI TERENDAH".

Dalam Ayat ini, paling kurang ada 2 mukjizat:
1. Mukjizat ramalan yg terbukti
2. Mukjizat ilmiah yg baru dapat dibuktikan dengan ilmu geography abad 20

Mari kita paparkan sekejap.

1. Mukjizat Ramalan yg terbukti

Bangsa Romawi, pada tahun 620, dipimpin oleh Kaisar Heraclius. Romawi mengalami kekalahan perang yg teruk sangat, boleh dikata hampir musnah oleh bangsa Persia.

Ditambah ramainya gubernur Romawi yg memberontak pada Kaisar Heraclius. Banyak daerah yg hilang dari kekuasaan kerana direbut oleh Persia. Ditambah lagi ancaman dari negeri lain iaitu Kerajaan Lombards, Slavia dan Avtar (bukan Avatar... ^_^') membuat sukar bagi Romawi untok mempertahankan kerajaannya.

Ramai orang berkata jika Kaisar Romawi akan runtuh oleh Persia, tapi Qur'an mengatakan sebaliknya jika dalam waktu dekat, Romawi akan menang.

Kaisar Romawi Heraclius memerintahkan semua emas untuk dilebur & dijual untok peperangan, ramai orang yg memberontak keputusan ini, tapi 7 Tahun kemudian, Perang pecah kembali & menjadi perang penentu runtuh atau tidaknya kerajaan Romawi.

Dan ramalan Qur'an terbukti, Romawi menang atas Persia, Semua daerah yg direbut oleh Persia dikembalikan kembali pada Romawi. aldebian.blogspot.com › Religi dan Sains
Mengimani Al-Quran
oleh : Ust. Ariyandi Syahidan
Dalam surat Ar-Rum ayat kedua Allah berfirman : ..Alif Laam Miim, Ghulibatirrum. (Alif Lam Mim, Bangsa romawi telah dikalahkan). Ayat ini diturunkan tujuh tahun setelah kekalahan bangsa romawi. Bangsa Romawi sendiri dibagi menjadi dua : bagian timur dan bagian barat. Adapun yang dimaksud dalam surat Ar-Rum ini adalah Romawi bagian timur yang berpusat di konstatinopel. Pada sejarah modern, Romawi Timur disesbut juga dengan Byzantium. Allah SWT menegaskan kekalahan bangsa romawi ini dengan menuturkannya pada surat Ar-Rum. Bangsa Romawi Timur saat itu dikalahkan oleh bangsa Persia. Sehingga dengan adanya kekalahan ini, Byzantium kehilangan Jerussalem.
Kemudian pada ayat ketiga, disebutkan : ..fii adnal ardhi wahuumimba’di gholabihim sayaghlibun .Setelah Allah SWT menegaskan kekalahan Byzantium atas Persia, kemudian di ayat selanjutnya Allah menyebutkan : “di negeri yang terdekat , dan setelah kekalahannya mereka akan kembali meraih kemenangan”. Pada saat itu, kaum kafir menertawakan ayat ini. Mereka berpikiran tidak mungkin Byzantium yang sudah diporak-porandakan oleh Persia akan kembali meraih kejayaan, meraih kembali kemenangan, dan merebut kembali wilayah-wilayah yang sudah diambil oleh Persia. Namun kemudian firman Allah ini terbukti. Kurang lebih sembilan tahun setelah kekalahan atas Persia, Byzantium kembali meraih kemenangan. Pada ayat selanjutnya (ayat keempat) ditegaskan : ” fii bidh’i siniin….”, (dalam beberapa tahun). Bahwa dalam beberapa tahun kemudian mereka akan kembali kemenangan. Dan itu terbukti bahwa Byzantium kembali meraih kemenangan atas Persia. Efek dari kemenangan itu, Persia harus menandatangani perjanjian dengan Byzantium untuk mengembalikan wilayah-wilayah yang sudah mereka kuasai atas Byzantium.
Letak geografis dimana detik-detik kemenangan Byzantium atas Persia adalah di cekungan laut mati, yaitu penghubung antara Syiria, Palestina, dan Yordania. Tempat itu terletak 395 meter dibawah permukaan laut, dan ini merupakan wilayah paling rendah yang ada di permukaan bumi. Subhanallah, apa yang digambarkan Allah dalam Al-Qur’an itu benar-benar terjadi.
Dari sini saya ingin menegaskan bahwasanya ketika kita mengkaji ayat-ayat Allah SWT, maka kita akan menemukan kisah-kisah yang membuat kita tersenyum melihat kemenangan-kemenangan Islam, kemudian menangis melihat bagaimana Allah SWT menggambarkan kisah-kisah yang terjadi pada zaman dahulu. Kita bisa lihat bagaimana Allah menceritakan tentang kisah Fir’aun yang Allah tenggelamkan, dan banyak kisah-kisah yang kita bisa ambil pelajaran darinya.
Maha Suci Allah atas segala firmanNya. Apa yang Allah gambarkan benar-benar terbukti. Allah kabarkan bahwa Byzantium akan meraih kemenangan, itu terbukti. Ketika Byzantium akan meraih kemenangan, dikabarkan bahwa mereka akan meraih keenangan di bagian paling rendah di permukaan bumi, dan lagi-lagi itu terbukti.
Sekarang kita tanya kembali pada diri kita masing-masing. Sudahkah kita mengimani Al-Quran? Sudahkah kita membaca Al-Quran dengan rutin? Sudahkah kita mencoba untuk memahami ayat-ayat Allah SWT. Dari sekian ribu ayat yang ada di Al-Quran, berapa ayat yang bisa kita pahami? berapa ayat yang pernah kita coba untuk gali agar kita bisa menemukan hikmah-hikmah dibalik semua cerita-cerita, dibalik semua ayat-ayat  yang Allah firmankan dalam Al-Quran. Kisah Byzantium tadi hanyalah salah satu kisah yang saya gambarkan dari sekian banyak kisah-kisah yang lain yang dapat kita ambil pelajaran dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga contoh kisah tadi bisa menggugah kembali hati kita untuk terus mempelajari ayat-ayat Allah SWT , sehingga dengan semakin banyak kita mempelajarinya, semakin bertambah keimanan kita pada Al-Quran. Aamiin.
https://romadhonfatimatuzzahra.wordpress.com/.../mengimani-al-quran/

Fakta Kemenangan Bizantium

REPUBLIKA.CO.ID, Penggalan berita lain yang disampaikan Alquran tentang peristiwa masa depan ditemukan dalam ayat pertama surah Ar-Ruum, yang merujuk pada Kekaisaran Bizantium, wilayah timur Kekaisaran Romawi. Dalam ayat-ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium telah mengalami kekalahan besar, tetapi akan segera memperoleh kemenangan. 

"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)." (QS Ar-Rum: 1-4) 

Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. 

Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. 

Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)

Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh. Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama suraH Ar-Ruum diturunkan dan mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa tahun lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa kemenangan yang diberitakan Alquran takkan pernah menjadi kenyataan. 

Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama surat Ar-Ruum tersebut, pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh. Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia. Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.) 

Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan oleh Allah dalam Alquran, secara ajaib menjadi kenyataan. 

Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorang pun di masa itu. 

Dalam ayat ketiga surat Ar-Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini. Ungkapan "Adnal Ardhi" dalam bahasa Arab, diartikan sebagai "tempat yang dekat" dalam banyak terjemahan. Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya. Kata "Adna" dalam bahasa Arab diambil dari kata "Dani", yang berarti "rendah" dan "Ardh" yang berarti "bumi". Karena itu, ungkapan "Adnal Ardhi" berarti "tempat paling rendah di bumi". 

Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia, ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Yerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi. Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang dimiliki oleh Suriah, Palestina, dan Yordania. "Laut Mati", terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi. 

Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini. 

Hal paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya mampu diukur dengan teknik pengukuran modern. Sebelumnya, mustahil bagi siapa pun untuk mengetahui bahwasannya ini adalah wilayah terendah di permukaan bumi. Namun dalam Alquran, daerah ini dinyatakan sebagai titik paling rendah di atas bumi. Demikianlah, ini memberikan bukti lagi bahwa Alquran adalah wahyu Ilahi.
mawasangka-bagea.blogspot.com/2012/.../fakta-kemenangan-bizantium.ht...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar