Rabu, 19 November 2014

MASA TIGA KERAJAAN BESAR (1500-1800 M)

1. Kerajaan Usmani
Pendiri kerajaan ini bernama UsmanI, seorang bangsa Turki dari kabilah Oghuz. Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja besar keluarga Usmani) pada tahun 699 H (1300 M). Tahun 1312 M ia menyerang kota Broessa di Bizantium yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaannya. Beberapa tahun kemudian Usmani dapat menaklukkan sebagian benua Eropah seperti Azmir (Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun 1330, Uskandar tahun 1338, Ankara tahun 1354, dan Gallipoli tahun 1356.Pada masa Sultan Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia, Sopia, Salonia dan seluruh wilayah bagian utara Yunani. Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke eropah, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu Eropah disiapkan untuk memukul mundur pasukan Usmani. Pasukan ini dipimpin oleh Sijisman, raja Hongaria. Namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), pengganti Murad I, dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen Eropah tersebut. Hanya sayang Sultan Bayazid I ini dapat dikalahkan oleh serangan tentara Timur Lenk dalam pertempuran di Ankara tahun 1402 dan dia sendiri ditawan musuh.Dengan ditawannya Bayazid I ini kerajaan Usmani mengalami kemunduran, sampai diselematkan kembali oleh putranya Muhammad, dan dilanjutkan oleh Murad II (1421-1451) lalu oleh Muhammad II (1451-1481) yang dikenal dengan muhammad Al Fatih . Pada masa kekuasaan Muhammad al Fatih ini, Byzantium dan Konstantinopel ditaklukkan (1453 M).Kerajaan Usmani semakin memantapkan kedudukannya pada masa Sulaiman al Qanuni (1520-1566 M), sehingga pada masanya wilayah kekuasaan Usmani mencakup Asia kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis dan Al Jazair di Afrika; Bulgaria, Yunani, Yugaslapia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropah. Untuk mengatur pemerintahan Negara disusunlah sebuah kitab undang-undang (qanun) yang diberi nama Multaqa al –Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke 19. Sebab itulah Sultan Sulaiman diberi gelar “al Qanuni.”Dalam pembangunan, Turki Usmani ini lebih mempokuskan kepada bidang politik , kemiliteran dan arsitektur. Bidang politik maksudnya adalah perluasan daerah seperti di atas. Bidang Militer adalah terbentunhya kelompok militer baru yang disebut pasukan Jenissari atau Inkisyariah. Pasukan inilah yang dapat mengubah Negara Usmani menjadi mesin perang yang paling kuat. Bidang arsitek misanya banyak dibangun bangunan-bangunan megah, seperti sekolah, rumah sakit,villa, makam, jembatan dan masjid-masjid. Masjid-masjid dihiasi dengan kaligrafi yang indah, misalnya yang terkenal adalah masjid Jami sultan Muhammad Al Fatih, Masjid Agung sulaiman, Masjid Abi ayub Al Anshari dan Masjid Aya Sopia yang awalnya adalah bangunan gEreja.Dalam bidang keagamaan, perhatian sultan cukup besar. Patwa-patwa ulama sangat berperan dalam mengambil kebijakan Negara. Mufti adalah sebagai pejabat urusan agama tertinggi yang memberikan fatwa resmi terhadap problematika keagamaan dalam masyarakat. Tanpa legitimasi Mufti, keputusan hukum kerajaan bisa jadi tidak berjalan.Selama kurang lebih 9 abad kerajan Usamani berdiri, tetapi kemudian hancur juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:a. Budaya pungliSetiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus “dibayar” dengansogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan tersebut, sehinggamenyebabkan dekadensi moral dan kondisi para pejabat semakin rapuh.b. Pemberontakan tentara JenissariKemajuan ekspansi kerajan Usmani adalah juga karena peranan yang besar dari tentara Jenissari. Maka dapat dibayangkan kalau tentara Jenissari itu sendiri akhirnya memberontak kepada pemerintah.c. Kemorosotan ekonomiIni disebabkan perang yang berkepanjangan, menghabiskan uang dan perekonomian Negara merosot, sementara belanja Negara sangat besar, termasuk untuk biaya perang.d. Wilayah kekuasaan yang sangat luasTerlalu luasnya wilayah kekuasaan Usmani sangat sulit untuk dikontrol.Dipihak lain, para penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas, sehinga mereka terlibat perang terus menerus dengan berbagai bangsa. Hal ini tentu menyedot banyak potensi yang seharusnya dapat digunakan untuk membangun Negara.e. Kelemahan penguasaSepeninggal Sulaimanal al-Qanuni, kerajaan Usmani diperintah oleh Sultan–sultan yang lemah terutama dalam bidang kepemimpinan. Akhirnya pemerintahan menjadi kacau.2. Kerajaan safawi di PersiaCikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian tasauf tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din, seorang keturunan imam Syi’ah yang ke enam, Musa al Kazhim. Kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran dewasa ini. Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama’ah atau murid-muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan panatik dalam kepercayaan serta menentang setiap orang yang bermazhab selain syi’ah.Kepemimpinan Sapawi silih berganti, dan semakin eksis sebagai gerakan politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi nama Qizilbash (baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524 M). Dialah yang pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama dinasti Safawi di kota Tabriz. Dalam waktu sepuluh tahun ia sudah dapat menguasai seluruh wilayah Persia dan bagian timur B ulan sabit subur (Fortile Crescent).Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa pemerintahan Abbas I . Pada masa pemerintahannya dapat menguasai beberpa daerah yang dikuasi Turki Usmani seperti Tabriz, Sirwan, dan Baghdad (1602 M). Kemudian tahun 1622 M dapat menguasai kepulauan Hurmuz, dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar Abbas, sehingga jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.Kemajuan Sapawi bukan hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan, Pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin al Syaeraji, generalis ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof, dan Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosop, ahli sejarah, teolog dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan lebah.Bidang fisik dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil membangun Isfahan, Ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah. Dibangun pula mesjid-mesjid, rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas zende Rud, dan istana Chihil Sutun. Unsur seni terlihat juga misalnya dalam bentuk kerajinan tangan seperti keramik, karpet, pakaian dan tenun, mode, tembikar dan lain-lain.Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642), Abbas II (1642-1667), Sulaiman (1667-1694), Husein (1694-1722), Tahmasp II (1722-1732), dan Abbas III (1733-1736). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Safawi semakin lama semakin menurun yang pada akhirnya membawa kepada kehancurannya. Safi Mirza adalah seorang yang pencemburu dan kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan. Abbas II adalah raja yang suka mabuk minuman keras. Sulaiman selain pecandu narkotika juga menyenangi kehidupan malam beserta harem herem nya.Sedangkan Husein adalah seorang raja yang sangat diskriminatif, terlalu berpihak kepada kaum Syi’ah dan Kejam terhadap penganut Sunni.Itulah antara lain yang menjadi faktor keruntuhan Kerajaan safawi. Faktor lain adalah konplik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani, dekadensi moral dikalangan pembesar-pembesart kerajaan, dan juga konplik interen di kalangan mereka dalam rangka memperebutkan kekuasaan.3. Kerajan Mughal di IndiaKerajaan Mughal letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya. Berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salahsatu dari cucu Timur Lenk. Ia bertekad ingin menguasai Samarkhan yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Maka pada tahun 1494 ia berhasil menaklukkannya berkat bantuan raja Ismail I, raja safawi. Pada tahun 1504 M ia juga dapat menaklukkan Kabul, ibukota Afganistan. Kerajaan-kerajaan Hindu di India juga dapat ditaklukkannya.Babur meningal pada tahun 1530 M. diagnti oleh anaknya Humayun.(1530-1556 M) dapat menggabungkan Malwa dan Gujarat ke daerah-daerah yang telah dikuasainya. Humayun meninggal karena terjatuh di tangga perpustakaannya (1556 M) , diganti oleh anaknya, Akbar.Akbar (1556-1606 M) dapat menaklukkan raja-raja India yang masih ada pada waktu itu, dan juga Bengal. Dalam soal agama, Akbar mempunyai pendapat yang libral dan ingin menyatukan semua agama dalam satu bentuk agama baru yang diberi nama Din Ilahi. Akbar juga menerapkan politik Sulakhul (toleransi Universal) , sehingg semua rakyat dipandangnya sama, tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Sultan-sultan yang besar setelah Akbar antara lain Jehangir (1605-1627 M) dengan permaisurinya Nur Jehan, Syah Jehan (1628-1658 M) dan Aurangzeb (1659-1707 M). Sesudah Aurangzeb adalah Sultan-sultan yang lemah yang tidak dapat mempertahankan kelanjutan kerajaan MughalBeberapa kemajuan kerajaan Mughal antara lain dalam bidang pertanian, yaitu berupa biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila dan bahan-bahan celupan.Hasil karya seni kerajaan Mughal yang masih dapat dinikmati sampai saat ini adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan misalnya bangunan Masjid berlapiskan mutiara, dan Tajmahal di Agra, Mesjid Raya Delhi dan Istana indah di Lahore.Selain kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh kerajaan Mughal, ada beberapa faktor kelemahannya yang menyebabkan kehancurannya pada tahun1858 antara lain:a. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kemiliteran sehingga tidak bisa memantaugerak langkah tentara Inggris di wilayah-wilayah pantai. Begitu pula kekuatanpasukan daratnya semakin kurang handal, teruatama dalam mengoperasikapersenjataan buatannya sendiri.b. Dekadensi moral dan hidup mewah di kalangan pembesar kerajaan yangmengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang.c. Terlampau kasarnya sikap Aurangzeb dalam melaksanakan ide-idenya yangmenyebabkan terjadinya konplik antara agama, misalnya aliran Syikh, Syi’ahdan sunni.d. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir kekuasaan Mughal adalahorang-orang yang lemah dalam bidang kepemimpinan
uthon15.blogspot.com


Sejarah Peradapan Isalam 3 Kerajaan Besar Abad Pertengahan 
  1. A.      Dinasti Turki Usmani
    1. a.       Asal usul Dinasti Turki Usmani
Pendiri daulah Turki Utsmani berasal dari kabilah Ughuz dari daerah Mongolia sebelah utara Cina.Kabilah ini meninggalkan daerah mereka dan pindah ke Turkistan dan berbaur dengan suku-suku Iran. Mereka memeluk agama islam kira-kira abad ke 9M. mereka meneruskan pengembaraan mereka kearah selatan dan menetap di hulu sungai Eufrat untuk menghindari serangan bangsa Mongolia. Ketika pecah perang antara kesultanan turki Saljuk melawan Mongolia, mereka segera memberi bantuan sepenuhnya kepada Turki Saljuk. Sebagai balas jasa sultan Saljuk mengangkat Ertoghrul (pimpinan kabilah Ughuz) sebagai kepala pemerintahan di daerah Sogund, berbatasan dengan Bizantium (Romawi Timur) bagian selatan latu Marmora. Setelah Ertoghrul wafat (1289M), ia digantikan oleh anaknya yang bernama Usman dan dialah yang merintisi berdirinya daulah Usmaniah (Turki Usmani).
Sejarahwan membagi dua periode pemerintahan Usmani.Pertama dimulai dengan berdirinya kerjaan Usmani sampai puncak kejayaannya, yaitu masa pemerintahan Usman I tahun 1299M sampai berakhirnya masa pemerintahan Sulaiman Al-Qanuni tahun 1566M. sedang periode yang kedua adalah masa mulai mundur dan lemahnya Turki Usmani yang kemudian dingatikan dengan keberadaan Republik Turki, yaitu dari masa pemerintahan Salim IItahun 1566M, terakhir pada masa Abd al-Majid II tahun 1924M
  1. b.      Kemajuan-kemajuan Turki Usmani
Kemajuan dalam bidang Militer dan pemerintahan
Kemajuan dalam bidang militer dalam dinasti Usmani sangat pesat, dengan ditandai dengan didirikannya pusat pendidikan dan kemiliteran, sehingga terbentuklah pasukan infantry tetap jennisary yang direkrut dari para memuda Kristen yang menjadi tawanan perang.Selain itu kerajaan Usmani membuat struktur pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan Sultan yang dibantu oleh perdana Mentri yang membawahi Gubernur. Gubernur mengepalai daerah tingkat I, di bawahnya terdapat beberapa bupati, untuk mengatur uruasn pemerintahan Negara, di masa Sultan Sulaiman I dibuatlah UU yang diberi nama Multaqa Al-Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerjaan Usmani samapi datangnya reformasi pada abad ke -19M yang berkenaan dengan peraturan  administratif, kriminal, kedisiplinan  para  pejabat, urusan kemiliteran dan organisasi, hirarki keagamaan.
        Kemajuan dibidan Arsitektur seni budaya dan ilmu pengetahuan
Pada masa Muhammad II, dikembangkannya syair-syair Persia dan seni lukis Eropa.Kebudayaan Turki Usmani merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan diantaranya adalah kebudayaan Persia, bizantium dan Arab.Darikebudayaan perisa mereaka banyak mengambil ajaran ajaran tentang etika dan tata karma dalam istana raja. Organisasi pemeritahan dan kemiliteran banyak diserap dari bizantium, dan ajaran tetang prinsip-prinsip ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, keilmuan dan huruf diambil dari arab. Dalam bidangilmu pengetahuan di Turki usmani tidak begitu menonjol karena mereka lebih memfokuskan pada kegiatan militernya, sehingga dalam khasanah Intelektual Islam tidak ada Ilmuan yang teremuka dari Turki Usmani.
        Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peran besar dalam lapangan sosial dan politik.Masyarakat di golongkan berdasarkan agama, dan kerjaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Oleh karena itu, ajaran ajaran thorikot berkembang dan juga mengalami kemajuan di Turku Usmani, para Mufti menjadi pejabat tertinggi dalam urusan agama dan beliau mempunyai  wewenang dalam memberi fatwa resmi terhadap problem keagamaan yang terjadi dalam masyarakat.
  1. c.       Kemunduran Dinasti Turki Usmani
Pada saat memasuku abad ke 17M, setelah meninggalnya Sulaiman al-Qonuni, turki tidak mempunyai pemimpin yang kuat, banyak terjadi pemberontakan dan peperangandi mana kerjaan usmani mengalami kekalahan. Terjadinya konflik didalam istana sendiri yang saling memperebutkan kekuasaan, terjadinya kemelut didalam negeri yang terus berkelanjutan hingga muncul refolusi turki muda dan pada tahun 1924 kehalifahan Turki Usmani  dihapuskan dari kancah sejarah  dunia.
  1. B.      Dinasti Mughal
    1. a.       Asal usul Dinasti Mughal
Dinasti Mughal didirikan oleh Zaharudin babur, seorang keturunan Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza adalah penguasa Farghana, sedang ibunya keturunan Jenghis Khan. Babur mewarisi daerah farghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11Tahun. Ia berambisi dan bertekad akan menaklukan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia pada masa itu, Pada mulanya ia mengalami kekalahan tetapi kaarena mendapat bantuan dari Raja Safawi Ismail I, akhirnya ia berhasil menaklukan Samarkand tahun 1494M.
Zaharuddin Babur mengambil alih kekuasaan dari Dinasti Lodi yang dipimpin oleh Ibrahim Lodi yang tengah berkuasa di India.India saat itu tengah dilanda krisis sehingga stabilitas kekuasaan menjadi kacau. Alam khan paman Ibrahim Lodi besama-sama Daulat Khan meminta bantuan Babur di Afghanistan untuk menjatuhkan pereintahan Ibrahim Lodi. Pada tahun 1525 dalam pertempuran di Panipat Babur berhasil memperoleh kemenangan dari tangan Ibrohim Lodi. Babur bersama pasukannya memasuki kota Delhi untuk menegakan pemerintahan di kota ini, dengan ditegakkannya pemerintahan Babur, maka berdirilah Dinasti Mughal di India pada tahun 1526M
  1. b.      Perkembangan Dinasti Mughal
Sistem pemerintahan Dinasti Mughal
System pemerintahan pada masa Akbar adalah bersifat militeristik dimana pusat pemerintahan  dipegang oleh raja, pemerintah daerah dipegang oleh sipah salar (kepala komandan) sedangkan sub distrik dipimpin oleh faudjar (komandan). Jabatan-jabatan sipil juga memakai jenjang militer yang mewajibkan para pejabatnyauntuk mengikuti latihan militer.kebijakan politik yang dipakai Akbar adalah sulh-e-kul  yaitu toleransi universal yang memandang semua rakyat derajatnya sma  tanpa membedakan perbedaan agama, ras, suku  maupun etnis. Akbar juga membentuk  mansaddharis yaitu lembaga pelayanan umum yang berkewajiban menyiapkan  segala urusan kerajaan. Anggota- anggota ini terdiri dari berbagai etnisyang ada, yakni Turki, afghan , Persia dan Hindu. Dalam bidang Agama Akbar membentuk Din Ilahi yaitu menjadikan semua agama di India menjadi satu yang bertujuan untuk kepentingan stabilitas politik, Usaha akbar untuk merealisasikan ajaran ini adalah dengan mengawini wanita-wanita Hindu, berkhutbah dengan menggunakan syimbol Hindu, melarang menulis dengan huruf Arab, tidak mewajibkan Khitan, dan melarang menyembelih maupun memakan daging sapi.
Pada masa pemrintahan Aurangzeb banyak perbedaan pada kebijakan-kebijakan yang telah dirintis oleh raja-raja sebelumnya, terutama menyangkut hubungan dengan orang-orang Hindu.Aurangzeb adalah penguasa Mughal pertama yang melarang minuman keras, perjudian, prostitusi dan narkotika.Dia juga melarang wanita untuk stidaho, yaitu pembakaran diri seorang janda yang ditinggal mati suaminya. Aurangzeb juga melarang pertunjukan music di Istana, membebani non muslim dengan pajak untuk memperoleh hak memilih, menyuruh perusakan kuil-kuil Hindu dan mempelopori kondifikasi Hukum yang dikenal dengan fatwa-i-Alamghiri.
  1. c.       Kemajuan Dinasti Mughal
Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan
Perluasan wilayah dan konsolidasi pemerintahan.Usaha ini hingga masa pemerintahan Aurangzeb.Pada masa Akbar terbetuk landasan intitusional dan geografis bagi kekuatan imperiumnya yang dijalankan oleh elite militer dan politik yang pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesarAfhgan, Iran, Turki, dan Muslim asli India. Akbar juga menerapkan politik Universal dengan politik ini semua rakyat India dipandang sama. Wilayah imperium dibagi menjadi sejumlah propinsi, guna untuk memperumudah pengumpulan pajak.
        Bidang Ekonomi
Terbentuknya system pemberian pinjaman bagi usaha pertanian.Adanya system pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian dan melindungi petani.Perdaganagan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada masaakbar konsesi perdanganagn diberikan pkepada The British East Company (EIC) perusahaan inggris.

Bidang Agama
Pada masa Akar, ia membentuk konsep Din-i-Ilahi. Namun dalam prakteknya  bukanlah sebuah ajaran tentang Agama Islam tetapi adalah sebuah usaha Akbar untuk mempersatukan umat-umat beragama di India. Sehingga Akbar mendapat kritik dari berbagai lapisan Umat Islam.Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam, orang-orang India berbndong-bndong masuk Islam, terutama dari kasta yang merasa disia-siakan oleh golongan atas. Sebelum dinasti Mugal  India adalah penganut sunny fanatik. Tetapi penguasa Mugahl  memberi tempat bagi Syi’ah untuk mengembangkan pengaruhnya. Pada masa Aurangzeb disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya kondifikasi hukum islam yang diberi nama fatwa-i-Alamagiri. Ajaran ini dimaksudkan untuk meluruskan syari’at Islam yang nyaris kacau akibat politk sulakhul Din-i-Ilahi,
Bidang Seni dan Budaya
Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti padmavat yang mengandung pesan kebijakan manusia. Tajmahal di agra merupakan puncak arsitektur dimasanya, istana fatpur sikri dan masjid raya Delhi di Lahore adalah bebarapa contoh dari bidang arsitektur, dan masih banyak lagi yang lainya. Taman-taman kreasi Mughal menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara asia tengah, perisa, timur tengah dan lokal.
  1. d.      Kemunduran dan keruntuhan Dinasti Mughal
Beberapa faktor yang menyebabkan Dinasti Mugal mengalami kemunduran dan membawa kehancuran:
-          Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga oprasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat dipantau oleh maritime Mugal.
-          Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang Negara
-          Pendekatan Aurangzeb yang kurang ramah terhadap kebijakan agama, sehingga konflik antar agama  sukar diatasi oleh raja-raja sesudahnya.
-          Semua pewaris tahta kerjaan pada paruh terahir adalah orang-orang yang lemah dalam hal kepemimpinan.
  1. C.      Dinasti safawi
    1. a.       Asal usul Dinasti Safawi
Tarket safawiyah berkembang setelah safi al-din mengubah bentuk dari majlis pengajian tasawuf menjadi suatu gerakan keagamaan. Syekh safi al-din mulai memimpin tarket ini dari tahun 1301 samapi 1334M. sepeninggal syekh safi pimpinan tarket dipegang oleh putranya yang bernama sadr al-din musa (1334-1391M). pada masa kepemimpinan berikutnya, tarket safawi dipegang oleh putra Ibrahim yang bernama junaid (1447-1460) keadaan telah beruah. Gerakan tarket tersebut yang asal bercorak murni keagamaan telah menjadi gerakan politik yang berorintasi pada kekuasaan.
Pada masa Ismail, gerakan safawi mencapi puncaknya sewaktu ia menjadi mursyd, ia mengkonsolidasikan kekuatan politik selama kurang lebih lima tahun(1494-1499M)sampai berhasil menghimpun kekuatan yang cukup besar yang akhirnya mampu menaklukan penguasa shirvan. Lalu ia menaklukan ak koyunlu di kota sharur (dekat nakhehivan). Setelah itu ia bersama tentaranya (qizilbas) memasuki Tabriz, ibukota ak koyunlu. Di kota ini ia memproklamasikan dirinya sebagai syekh pertama kerjaan safawi pada tahun 1501M
  1. b.      Perkembangan dan kemajuan Dinasti Safawi
Ismail I(syah Ismail) pemimpin gerakan dan pendiri kerajaan safawi, ia manfaatkan dengan memantapkan mazhab syiah sebagai aliran Negara. Di samping itu, ia memperluas kerjaannya meliputi Persia, pada tahun 1503M tentara Ismail berhasil melakukan penaklukan terhadap propinsi kaspia di Mazandaran, gurgan, Yazdshirva, dan Samarqand. Semetara itu kerajaannya meliputi Fars, kerman, Khuzistan, Khurusa, Balkhwerv, Irak, Azarbaijan, dan Diyarbakar. Setelah itu, ia melakukan pembersiahan terhadap tetara al wand yang menguasai sebagaian besar Persia (tarmasuk isfan dan shiraz) pada tahun 1510M ia melakukan peperangan dengan raja Turkistan, dalam peperangan itu, ia memperoleh kemenagan, kemenagan demi kemenangan yang dirainya secara gemilang telah membaut popularitas ismail I mendadi semakin meningkat, baik didalam maupun diluar negerinya.
Sepeniggal ismail I, raja-raja yang menggantikan tidak begitu berarti dalam mengembangkan kerjaan safawi, seperti syah tahmapas(1524-1576M) ismail II (1576-1577M)dan Mahmud (1577-1588M). Raja yang paling berjasadalam memulihkan kebesaran kerjanaan safawi, sekaligus membawanya kepuncak kemajuanadalah syah abbasI (1587-1629M)
Usaha-usaha yang dilakukan oleh syah abbas I anata lain
Mengganti pasukan Qizilbash dengan pasuak baru dari kalangan budak berasal dari tawanan perang yang berkbangsaan Georgia, Armenia, dan Sircassia. Mengadakan perjanjian damai dengan turki usmani pada tahun 1589M. mengadakan hubungan dengan dua penasehat militer inggris Sir Antony Sherley dan Sir Robert Sherley untuk belajar membuat meriam dalam rangka menandingi tentara inkisyariyah (usmani). Disamping itu, kemajuan yang dicapai kerjaan safawi meliputi  bidang politk, militer, ekonomi dan pembangunan.
Dinamika politik
Dinasti safawi berkuasa di Persia sekitar dua setengah abad (1501-1789M) tercatat dalam sejarah ada sebelas raja yang menduduki singgasana kerajaan safawi.Kemajuan politik yang telah dicapai tergambar dalam perluasan wilayah yang mencangkup daerah Khurasan sebelah Timur, sekitar laut kaspia di sebelah utara, Asia kecil di sebelah barat, dan kepulauan hormuz di sebelah selatan.Kekuatan militer dinasti safawi yang militan baik dari pasukan inti qizalbsah maupun gulam merupakan faktor yang dominan bagi perluasan wilayah. Adapun faktor lain yang mendukungnya antara lain:
Besarnya ambisi para raja untuk mewujudakn kerajaan besar dibawah kekuasaan aliran syiah.Gencarnya melakukan propaganda ajaran Syiah.Lemahnya kontrol militer didaerah yang berada dibawah kekuasan Turki Usmani maupun Mughal karena jauhdari pusat kekuasaan mereka masing-masing.
Dinamika ekonomi
Safawi mampu membangun proyek-proyek mercusuar. Misalnya Istana, mesjid, jembatan besar, taman dan lain-lain. Mereka juga dapat memajukan industry permadani, brokad (kain sutra), porselin, memajukan seni  lukis, sekorasi, dan seni arsitektur.
  1. c.       Kemunduran dan kehancuran Dinasti Safawi
Kemunduran dan kehancuran dinasti safawiyah adalah sebagai berikut
-terjadinya kemeluat dalam negeri
- terjadinya konflik dalam keluarga raja.
- lemahnya para sultan
- lemahnya pasukan kerjaan
- konflik berkepanjangan dengan turki.
http://arismozha.wordpress.com

PERADABAN ISLAM: MASA TIGA KERAJAAN BESAR

A. KERAJAAN USMANI DI TURKI
Dinasti ini berasal dari suku Qoyigh Oghus. Yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina kurang lebih tiga abad. Kemudian mereka pindah ke TurkistanPersia dan Iraq. Mereka masuk Islam pada abad ke-9/10 ketika menetap di Asia Tengah. Pada abad ke-13 M, mereka mendapat serangan dan tekanan dari Mongol, akhirnya mereka melarikan diri ke Barat dan mencari perlindungan di antara saudara-saudaranya yaitu orang-orang Turki Seljuk, di dataran tinggi Asia kecil. Dibawah pimpinan Ertoghrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alaudin II yang sedang berperang melawan Bizantium. Karena bantuan mereka inilah, Bizantium dapat dikalahkan. Kemudian Sultan Alauddin memberi imbalan tanah di Asiakecil yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak itu mereka terus membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai ibukota. Ertoghrul meninggal dunia tahun 1289. Kepemimpinan dilanjutkan oleh puteranya, Usman. Putera Ertoghrul inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Usmani (1290-1326 M). Tahun 1300 M, bangsa Mongol kembali menyerang Kerajaan Seljuk, dan dalam pertempuran tersebut Sultan Alaudin terbunuh. Setelah wafatnya Sultan Alaudin tersebut, Usman (dikenal dengan Usman I) memproklamasikan kemerdekaannya dan berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya.Setelah Usman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al Usman (raja besar keluarga Usman), wilayah kerajaan dapat diperluasnya. Ia menyerang daerah perbatasan Byzantium dan menaklukkan Broessa tahun 1317 M, kemudian pada tahun 1326 M dijadikan sebagai ibu kota kerajaan. Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Turki Usmani ini dapat menaklukkan Azmir, Thawasyanli, Uskandar, Ankara dan Gallipoli. Selain memantapkan keamanan dalam negeri, ia melakukan perluasan daerah ke benua Eropa. Merasa cemas terhadap ekspansi kerajaan ke Eropa, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu Eropa disiapkan untuk memukul mundur Turki Usmani, namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), dapat menghancurkan pasukan sekutu Eropa tersebut.Ekspansi Bayazid I sempat berhenti karena adanya tekanan dan serangan dari pasukan Timur Lenk ke Asia kecil. Pertempuran hebat terjadi antara tahun 1402 M dan pasukan Turki mengalami kekalahan. Kekalahan tersebut membawa dampak yang buruk bagi Kerajaan Usmani yaitu banyaknya penguasa-penguasa Seljuk di Asia kecil yang melepaskan diri. Begitu pula dengan Bulgaria danSerbia, tetapi hal itu dapat diatasi oleh Sultan Muhammad I (1403-1421 M). Usaha beliau yang pertama yaitu meletakkan dasar-dasar keamanan dan perbaikan-perbaikan dalam negeri. Usaha beliau kemudian diteruskan oleh Sultan Murad II (1421-1451).Turki Usmani mengalami kemajuannya pada masa Sultan Muhammad II (1451-1484 M) atau Muhammad Al-Fatah. Beliau mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M yang merupakan kekuatan terakhir Imperium Romawi Timur. putra Sultan Salim I, yaitu Sulaiman I (1520-1526 M) dan berhasil menaklukkam Irak, Belgaro,kepulauan RhodesTunis dan Yaman. Masa beliau merupakan puncak keemasan dari kerajaan Turki Usmani. [1]Kemajuan Peradaban Islam Pada Masa Kerajaan Usmani:Akibat kegigihan dan ketangguhan yang dimiliki oleh para pemimpin dalam mempertahankan Turki Usmani membawa dampak yang baik sehingga kemajuan-kemajuan dalam perkembangan wilayah Turki Usmani dapat di raihnya dengan cepat. Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan usmani yang demikian luas dan berlangsung dengan cepat, itu diikuti pula oleh kemajuan dalam bidang kemajuan lain. Diantaranya:
  1. Bidang kemiliteran dan pemerintahan.
Para pemimpin kerajaan Usmani pada masa-masa pertama adalah orang orang yang kuat sehingga kerajaan dapat melakukan ekspansi dengan cepat dan luas. Meskipun begitu kemajuan kerajaan usmani mencapai masa keemasannya bukan semata-mata karena keunggulan politik para pemimpinnya, namun banyak faktor lain yang mendukung keberhasilan ekspansi itu diantaranya: keberanian, keterampilan, ketangguhan, dan kekuatan militernya yang sanggup bertempur kapan dan dimana saja.Perang dengan Bizantium merupakan awal didirikannya pusat pendidikan dan militer ,terbentuklah kesatuan militer yang disebut dengan Jenissari atau Inkisyariah. Selain itu kerajaan Usmani membuat struktur pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan Sultan yang dibantu oleh Perdana Menteri yang membawahi Gubernur. Untuk mengatur urusan pemerintahan negara, di masa Sultan Sulaiman I disusun sebuah kitab UU (Qanun) yang diberi nama Multaqa Al-Abghur yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Turki Usmani sampai datangnya reformasi pada abad 19.
  1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya
Kebudayaan turki usmani merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan diantaranya yaitu: kebudayaan PersiaByzantium dan arab. Dari kebudayaan Persia mereka banyak mengambil ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana raja-raja. Dari kebudayaan Byzantiummereka mengambil ajaran tentang organisasi pemerintahan dan kemiliteran. Sedangkan ajaran tentang prinsip ekonomi, sosial, kemasyarakatan, keilmuan mereka terima dari bangsa Arab. Sebagai bangsa yang berdarah militer, turki usmani lebih banyak memfokuskan kegiatan dalam bidang kemiliteran, sementara dalam bidang ilmu pengetahuan mereka tidak begitu menonjol sehingga dalam khasanah intelektual islam kita tidak menemukan ilmuan terkemuka dari turki usmani.
  1. Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat turki mempunyai peranan besar dalam lapangan sosial dan politik masyarakat digolongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku.Pada masa turki usmani tarekat juga mengalami kemajuan. Tarekat yang paling berkembang adalah bektasyi dan maulawi yang banyak dianut oleh kalangan sipil dan militer. Namun disisi lain, Kajian ilmu keagamaan pun seperti Fiqh, Ilmu kalam, Tafsir, dan hadis boleh dikatakan tidak mengalami perkembangan karena para penguasa lebih cenderung untuk menegakkan satu faham (madzhab) keagamaan dan menekakan madzhab lainnya. [2]B. KERAJAAN SAFAWI DI PERSIAPada waktu kerajaan Turki Usmani sudah mencapai puncak kejayaannya, kerajaan Safawi di Persia baru berdiri. Namun pada kenyataannya, kerajaan ini berkembang dengan cepat. Nama Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, yaitu tarekat Safawiah sesuai dengan nama pendirinya Safi Al-Din, salah satu keturunan Imam Syi'ah yang keenam "Musa al-Kazim" . Nama ini terus di pertahankan sampai tarekat ini memjadi suatu gerakan politik dan menjadi sebuah kerajaan yang disebut kerajaan Safawi. Dalam perkembangannya, kerajaan Safawi sering berselisih dengan kerajaan Turki Usmani. Kerajaan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan dijadikan sebagai madzhab negara. Pada awalnya tarekat ini bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang-orang ahli bid'ah. Tarekat ini menjadi semakin penting setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria dan Anatolia.Dalam perkembangannya Bangsa Safawi (tarekat Safawiyah) sangat fanatik terhadap ajaran-ajarannya. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya menimbulkan keinginan dikalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid tarekat safawiah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang orang yang bermadzhab selain syi’ah.Berikut urutan penguasa kerajaan Safawi :1. Isma'il I (1501-1524 M)2. Tahmasp I (1524-1576 M)3. Isma'il II (1576-1577 M)4. Muhammad Khudabanda (1577-1587 M)5. Abbas I (1587-1628 M)6. Safi Mirza (1628-1642 M)7. Abbas II (1642-1667 M)8. Sulaiman (1667-1694 M)9. Husein I (1694-1722 M)11. Abbas III (1732-1736 M)Puncak kejayaan masa kerajaan Persia: Kondisi kerajaan Safawi yang memprihatinkan dapat diatasi setelah raja Safawi kelima, Abbas I naik tahta (1588-1628 M). Langkah-langkah yang ditempuh oleh Abbas I dalam rangka memulihkan kerajaan Safawi adalah:1. Berusaha menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash dengan cara membentuk pasukan baru yang berasal dari budak-budak dan tawanan perang bangsa GeorgiaArmenia dan Sircassia.2. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani dengan jalan menyerahkan wilayah Azerbaijan, Georgia, dan disamping itu Abbas berjanji tidak akan menghina tiga Khalifah pertama dalam Islam (Abu Bakar, Umar, dan Usman)dalam khutbah-khutbah Jum'at. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kerajaan Safawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan.Kemajuan Peradaban Islam Masa Kerajaan Safawi:
  1. Bidang Ekonomi
Stabilitas politik kerajaan Safawi masa Abbas memacu perkembangan ekonomi safawi,terutama setelah kepulangan Hurmuz dan pelabuhan Gumrun yang diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan demikian Safawiyah menguasai jalur perdagangan antara Barat dan Timur. Di samping sektor perdagangan, Safawiyah juga mengalami kemajuan bidang pertanian, terutama hasil pertanian dari daerah Bulan Sabit yang sangat subur(Fertille Crescent).
  1. Bidang Ilmu Pengatahuan
Persia di kenal sebagai bangsa yang telah berperadaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan, sehingga tradisi keilmuan terus berlanjut.
  1. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Kemajuan ini ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan megah yang memperindah Isfahan sebagai ibu kota kerajaan ini. Sejumlah masjid, sekolah, rumah sakit, jembatan raksasa di atas Zende Rud dan Istana Chihil Sutun.Kota Isfahan juga diperindah dengan kebun wisata yang tertata apik. [3]C. KERAJAAN MUGHOL DI INDIAKerajaan Mughol berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Kerajaan ini termasuk dari tiga kerajaan besar Islam dan kerajaan inilah termuda. Awal kekuasaan Islam di India terjadi pada masa khalifah Al-walid dari Dinasti Bani Umayah, di bawah pimpinan Muhammad Ibnu Qosim.Kerajaan Mughol di India dengan Delhi sebagai ibu kota kerajaan, di dirikan oleh Zahirrudin Babur ( 1482-1530 M ) salah satu dari cucu Timur lenk. Ayahnya bennama Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babaur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya pada Usia 11 tahun. Karena dari kecil di didik sebagai seorang panglima, ia bertekad dan berambisi akan menaklukan kotaterpenting di Asia Tengah yaitu Samarkand. Pada mulanya Babur mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi, Ismail I, akhirnya berhasil menaklukan Samarkand (1494 M). Tahun 1504 M, ia menduduki Kabul (Afganistan). Babur menguasai Punjab (1525 M), kemudian menguasai Delhi setelah bertempur di Panipat sebagai pemenang. Dengan demikian, Babur dapat menegakkan pemerintahannya di sana, maka berdirilah kerajaan Mughol di India.Pada tahun 1530 M, Babur meninggal Dunia dalam Usia 48 tahun setelah memerintah Mughol selama 30 tahun dengan mewarisi kejayaan-kejayaan yang cemerlang. Pemerintahan selanjutnya di pegang oleh anaknya Humayyun.Sepanjang masa pemerintahan Humayyun selama 9 tahun ( 1530-1539 M ) Negara tidak pernah Aman. Pada tahun 1540 M terjadi pertempuran dengan Sher Khan di Kanauj. Dalam pertempuran ini Humayyun mengalami kekalahan. Ia pun kembali menduduki kerajaan Mughol pada tahun 1555 M. setelah tahun itu ( 1556 M), ia meninggal Dunia karena jatuh dari tangga perpustakaannya, Din panah.Pada tahun 1556 M terjadilah peperangan yang dahsyat, di sebut Panipat II yang di menangkan Akbar (putra sekaligus pengganti Humayun). Akbar mulai menyusun strategi dalam pemerintahannya itu, ia berusaha membangkitkan perekonomian Negara dan pertahanan Negara, sebagai wujud untuk menghalangi pemberontakan-pemberontakan yang akan terjadi kembali. Akbar juga menerapkan sistem politik Sulakkhul (toleransi universal). Dengan politik ini, semua rakyat India di pandang sama.Kemajuan Peradaban Islam Masa Kerajaan Mughol:Dengan sistem yang di terapkan Akbar, akhirnya membawa kemajuan. Dalam bidang ekonomi, Akbar memfokuskan pada masalah pertanian sehingga terjadilah kemajuan yang luar biasa pada bidang ekonomi khususnya pertanian, pertambangan dan perdagangan. Di samping untuk kebutuhan dalam Negri, hasil pertanian itu di Ekspor ke Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia tenggara. Berkembangnya bidang Ekonomi, memancing Akbar untuk mengembangkan bidang lain seperti halnya bidang seni dan budaya yang pada akhirnya juga berkembang pesat. Bidang seni lebih di fokuskan pada karya seni Arsitektur, sehingga dapat di nikmatin hingga masa kini seperti Istana Fatpursikri, villa, Masjid berlapiskan Mutiara, Taj mahal, Majid raya Delhi dan Istana Indah di Lahore.[4]D. PERBEDAAN KEMAJUAN PERADABAN PADA MASA INI DENGAN ERA KLASIK
Pada masa kejayaan tiga kerajaan besar, umat Islam kembali mengalami kemajuan. Akan tetapi kemajuan yang dicapai berbeda dengan kemajuan yang dicapai pada masa klasik Islam. kemajuan pada masa klasik jauh lebih kompleks. Di bidang intelektual, kemajuan pada masa tiga kerajaan tidak sebanding dengan kemajuan di zaman klasik. Bidang ilmu pengetahuan, umat Islam sudah mulai taklid pada imam besar yang lahirpada masa klasik islam. beberapa sains yang berkembang pada masa klasik ada yang tidak berkembang lagi, bahkan ada yang dilupakan. Filsafat dianggap bid’ah. Kalau pada masa klasik, umat Islam maju dalam bidang politik, peradaban, dan kebudayaan, seperti dalam bidang ilmu pengetahuan dan pemikiran filsafat.Beberapa alasan mengapa kemajuan yang dicapai itu tidak setingkat dengan kemajuan yang dicapai pada masa klasik:

  1. Metode berfikir dalam bidang teologi yang berkembang pada masa ini adalah metode berpikir tradisional, sehingga cara berfikir ini mempengaruhi perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan.
  1. Pada masa klasik Islam, kebebasan berfikir berkembang dengan masuknya pemikiran filsafat Yunani.
  1. Al-Ghazali bukan hanya menyerang pemikiran filsafat pada masanya, tetapi juga menghidupkan ajaran tasawuf dalam Islam.
  1. Sarana-sarana untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran yang disediakan masa klasik, seperti perpustakaan, karya-karya ilmiah dan lain sebagainya banyak yang hancur dan hilang akibat serangan bangsa Mongol ke beberapa pusat peradaban dan kebudayaan Islam.
  1. Kekuasaan Islam pada masa tiga kerajaan besar di pegang oleh bangsa Turki dan mongol yang lebih dikenal sebagai bangsa yang suka perang ketimbang bangsa yang suka ilmu.
  1. Pusat-pusat kekuasaan Islam pada masa ini tidak berada di wilayah Arab dan tidak pula oleh bangsa Arab. Di safawi berkembang bahasa Persia, di Turki bahasa Turki, dan di India bahasa Urdu. Akibatnya, bahasa Arab yang sudah merupakan bahasa persatuan dan bahasa Ilmiah pada masa sebelumnya tidak berkembang lagi dan bahkan menurun.
E. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEMAJUAN PERADABAN PADA MASA TIGA KERAJAAN BESAR
  1. Faktor-faktor pendukung kemajuan kerajaan Usmani:
Faktor pendukung kemajuan peradaban kerajaan Usmani antara lain karena keunggulan politik para pemimpinnya, keberanian, keterampilan dan ketangguhan serta kekuatan militer yang sanggup bertempur kapan dan dimana saja. Akibat kegigihan para pemimpin dalam mempertahankan Turki itulah yang akhirnya membawa dampak yang baik sehingga kemajuan-kemajuan dalam perkembangan Turki dapat diraih dengan cepat.
  1. Faktor-faktor pendukung kemajuan kerajaan Safawi:
Faktor pendukung kemajuan peradaban kerajaan Safawi antara lain karena beberapa langkah yang ditempuh oleh Abbas I yang merupakan pelopor puncak kejayaan pada masa itu setelah safawi mengalami saat-saat yang memprihatinkan. Langkah-langkah itu antara lain usaha Abbas I untuk menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash dan mengadakan perjanjian damai dengan Turki sehingga ia berhasil mengatasi berbagai gejolak dalam negeri yang mengganggu stabilitas Negara sampai akhirnya kajayaan dapat diraih pada masa itu.
  1. Faktor-faktor pendukung kemajuan kerajaan Mughol:
Faktor pendukung kemajuan peradaban kerajaan Mughal antara lain karena penerapan politik sulakhul (toleransi universal) yang diterapkan oleh Akbar,dimana tidak ada perbedaan antara rakyat India dan semua dipandang sama. Faktor lain yang terpenting adalah karena kemantapan stabilitas poltik akibat sistem pemerintahan yang diterpkan oleh Akbar.F. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN PADA MASA TIGA KERAJAAN BESARØ Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi adalah:
  1. Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.
Bagi Kerajaan Usmani, berdirinya Kerajaan Usmani, berdirinya Kerajaan Safawi yang beraliran Syi’ah merupakan ancaman langsung terhadap wilayah kekuasaannya.
  1. Dekadensi Moral yang melanda sebagian para pemimpin kerajaan Safawi.
Pemimpin kerajaan Safawi yang bernama Sulaiman dan Husein pecandu berat narkotik, juga menyenangi kehidupan malam sehingga selama tujuh tahun tanpa sekalipun menyempatkan diri menangani pemerintahan.
  1. Adanya pasukan Ghulam
Pasukan Ghulam (budak-budak) yang dibentuk oleh Abbas 1 tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
  1. Terjadinya konflik Intern
Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana.Ø Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Kerajaan Mughal diantaranya adalah:
  1. Terjadinya stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal.
  1. Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang Negara.
  1. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antar agama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
  1. Semua pewaris tahta kerajaaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.
Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Kerajaan Usmani, diantaranya adalah:
  1. Wilayah kekuasaan yang sangat luas
Administrasi pemerintahan bagi suatu Negara yang amat luas wilayahnya sangat rumit dan kompleks, sementara administrasi pemerintahan kerajaan Usmani tidak beres. Di pihak lain, para penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas, sehingga mereka terlibat perang terus menerus dengan berbagai bangsa.
  1. Heterogenitas Penduduk
Sebagai kerajaan besar, Turki Usmani menguasai wilayah yang sangat luas, wilayah yang luas itu didiami oleh oleh penduduk yang beragam dan untuk mengatur penduduk yang beragam dan tersebar di wilayah yang luas itu, diperlukan suatu organisasi pemerintahan yang teratur. Tanpa didukung oleh administrasi yang baik, Kerajaan Usmani hanya akan menanggung beban berat akibat Heterogenitas tersebut.
  1. Kelemahan Para Penguasa
Pemeritahan menjadi kacau sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni, serta ketika diperintah oleh sultan-sultan yang lemah yang pada akhirnya kekacauan tersebut tidak pernah dapat diatasi secara sempurna, bahkan semakin lama menjadi semakin parah.
  1. Budaya Pungli
Budaya pungli merupakan perbuatan yang sudah umum dalam Kerajaan Usmani, yaitu setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus “dibayar” dengan sogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan tersebut.
  1. Pemberontakan tentara Jenissari
Pemberontakan tentara Jenissari terjadi sebanayk empat kali, yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M, dan 1826 M.
  1. Merosotnya Ekonomi
Akibat perang yang tak pernah berhenti, perekonomian Negara merosot, sementara belanja Negara sangat besar termasuk untuk biaya perang.
  1. Terjadinya stagnasi dalam lapangan Ilmu dan teknologi
Kerajaan Usmani kurang berhasil dalam pengembangan ilmu dan teknologi, karena hanya mengutamakan pengembangan kekuatan militer. Kemajuan militer yang tidak diimbangi oleh kemajuan ilmu dan teknologi mengakibatkan kerajaan ini tidak sanggup menghadapi persenjataan musuh dari Eropa yang lebih maju 
artikel-blogserba.blogspot.com


KERAJAAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN

A. Kerajaan Turki UsmaniKerajaan Turki Usman berawal dari bangsa Turki dari kabilah Oguz yang mendiami wilayah Kerajaan Mongol. Dalam jangka waktu kira-kira tiga abad, mereka pindah ke Turkistan, kemudian ke Persia dan Irak. Mereka masuk Islam pada abad ke-9 M. Ketika mereka menetap di Asia Tengah. Di bawah tekanan serangan –serangan Mongol pada abad ke-13 M, mereka melarikan diri dan mencari tempat pengungsian di tengah saudara-saudara mereka, orang-orang Turki Seljuk di dataran tinggi Asia Kecil. Dibawah pimpinan Ertogrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alauddin Kaikobad, Sultan Seljuk yang kebetulan sedang berperang melawan Bizantium. Berkat bantuan mereka, Sultan Aluddin Kaikobad mendapat kemenangan. Atas jasa baik itu, Sultan Alauddin Kaikobad menghadiahkan sebidang tanah di Asia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak itu mereka terus membina dan mengembangkan wilayah tersebut.Ertogrul meninggal dunia pada tahun 1289 M, dilanjutkan oleh putranya yang bernama Usman. Putra Ertogrul inilah yang dianggap sebagai pendiri Kerajaan Turki Usmani. Usman memerintah antara tahun 1290 sampai 1326 M. Beliau menduduki benteng-benteng Bizantium yang berdekatan dengan Kota Broissa, Turki. Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang Kerajaan Seljuk dan Sultan Alauddin Kaikobad terbunuh. Kerajaan Seljuk ini kemudian terpecah-pecah. Usman kemudian menyatakan kemerdekaan atas daerah yang didudukinya. Sejak itulah Kerajaan Turki Usmani dinyatakan berdiri. Penguasa pertamanya adalah Usman yang disebut juga Usman I dengan gelar Padisyah ak-Usman ( raja besar keluarga Usman).Setelah Usman I mengumumkan berdirinya Kerajaan Turki Usmani pada tahun 1300 M, ia menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukan Kota Broissa pada tahun 1317 M.Pada masa pemerintahan Orkhan Kerajaan Turki Usmani menaklukan berbagai kerajaan.Murad I kemudian menggantikan Orkhan dan berkuasa dari tahun 1359-1389 M. Murad I berhasil menaklukan Adrianopel, Macedonia, Sofia, Salonika, dan seluruh wilayah bagian utara Yunani. Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke Eropa, Paus mengorbankan semangat perang. Mereka menyiapkan pasukan,yang menggantikan Sultan Murad I berhasil menghacurkan pasukan ini, Sultan Bayazid I Pada tahun 1402 M, tentara Mongol yang dipimpin oleh Timor Lenk menyerang Asia Kecil. Dalam serangan ini, tentara Turki Usmani mengalami kekalahan. Sultan Bayazid 1 tertawan dan wafat pada tahun 1403 M.Setelah Timur Lenk meninggal pada tahun 1405 M, Mongol terpecah dan dikuasai oleh anaknya yang saling berselisih. Kejadian ini dimanfaatkan oleh Turki Usmani untuk memisahkan diri. Namun pada saat itu juga terjadi perselisihan , akhirnya Muhammad menang, usahanya ini diteruskan oleh Murad II sehingga kerajaan mencapai masa kejayaannya.Prestasi utama Sultan Muhammad Al-Fatih adalah menaklukan Konstantinopel yang memudahkan arus Kerajaan Turki Usmani ke Benua Eropa. Akan tetapi Sultan Salim mengalihkan ekspansinya ke arah timur. Tapi pada pemerintahan Sultan Sulaiman melanjutkan ekspansi ke seluruh wilayah yang ada di sekitar Turki Usmani.Setelah Sultan Sulaiman meninggal dunia, terjadilah perebutan kekuasaan di antara putra-putranya dan hal ini menyebabkan kerajaan mengalami kemunduran.i. Bidang MiliterKekuatan militer mulai terorganisasi ketika terjadi kontak dengan Eropa. Pengorganisasian berlangsung tanpa halangan yang berarti. Namun tidak lama, kekuatan militer melemah, akan tetapi Orkhan dapat melakukan perombakan-perombakan.Pembaruan yang dilakukan Orkhan tidak hanya memindahkan pimpinan-pimpinan militer, tetapi juga merombak prajuritnya dalam keanggotaan. Bangsa non dan anak kecil kristen pun dijadikan prajurit. Program ini berhasil membentuk pasukan baru yaitu Jenissari.Disamping Jenissari ada lagi kaum feodal yang disebut kelompok militer Taujiah yang membuat Kerajaan Turki Usmani dapat menguasai wilayah yang sangat luas.ii. Bidang PemerintahanDalam mengelola wilayah yang luas, sultan-sultan Turki Usmani bertindak tegas. Untuk mengurus urusan pemerintahannya, Sultan Sulaiman I menyusun sebuah kitab undang-undang (qanun) yang menjadi dasar hukum di Kerajaan Turki Usmani hingga datangnya reformasi pada abad ke-19.iii. Bidang BudayaKebudayaan diwilayah Turki Usmani merupakan perpaduan dari budaya Persia, Bizantium, dan Arab. Etika dan tata krama diambil dari kebudayaan Persia. Organisasi pemerintahan diambil dari Bizantium dan ajaran prinsip sosial, ekonomi, dll diambil dari bangsa Arab.iv. Bidang Ilmu PengetahuanKerajaan Turki Usmani lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam kemiliteran, sehinggal bidang ilmu pengetahuan tidak begitu menonjol. Akan tetapi mereka berkiprah dalam pengembangan arsitektur Islam berupa mesjid yang indah.v. Bidang AgamaMasyarakat digolongkan berdasarkan agama. Kerajaan sendiri terikat dengan syariat fatwa ulama yang menjadi hukum yang berlaku. Di pihak lain kajian ilmu keagamaan lain tidak mengalami perkembangan yang berarti. Pada penguasa cenderung menegakkan suatu fahan (mahzab) keagamaan dan menekan mahzab lainnya. Sultan Abdul Hamis II misalnya, ia begitu fanatik terhadap aliran Asy’ariyah.Pemerintahan Kerajaan Turki Usmani berlangsung selama 7 abad. Kerajaan ini lemah seletah berakhirnya kekuasaan Sultan Sulaiman al-Qanuni. Pada umumnya sultan yang menggantikan lemah dan keluarga sultan memboroskan keuangan. Kondisi ini menyebabkan satu per satu wilayah Turki lepas.Secara umum penyebab mundurnya Kerajaan Turki Usmani adalah makin majunya negara Eropa akibat revolusi industri di Inggris.B. Kerajaan MugalKerajaan Mugal di India didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salah seorang cucu Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza, penguasa Fergana. Babur mewarisi daerah Fergana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia bertekad menaklukan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia tengah pada masa itu. Pada mulanya ia mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi, Ismail I, ia berhasil menaklukkan Samarkand pada tahun 1049 M. Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul, ibu kota Afganistan.Setelah Kabul dapat ditaklukan, Babur meneruskan ekspansinya ke India. Pada saai itu, Ibrahim Lodi, penguasa India, dilanda krisis sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan dan Daulat Khan kemudian meminta Babur untuk menjatuhkan Ibrahim Lodi. Permohonan itu langsung disanggupi oleh Babur. Pada tahun 1525 M, Babur berhasil menguasai Punjab dengan ibu kotanya Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya menuju New Delhi. Pada tahun 1526 M, terjadilah pertempuran yang dashyat di Panipat. Ibrahim beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. Babur memasuki kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya disana. Dengan demikian berdirilah Kerajaan Mugal di India.Setelah Kerajaan Mugal berdiri, raja- raja Hindu di seluruh India menyusun angkatan perang yang besar untuk menyerang Babur. Namun, pasukan Hindu ini dapat dikalahkan oleh Babur. Pada tahun 1530 M, Babur meninggal dunia dalam usia 48 tahun setelah memerintah selama 30 tahun, dengan meninggalkan kerajaan yang sedang berjaya. Pemerintahannya selanjutnya dipegang oleh putra sulungnya bernama Humayun.Dalam melaksanakan pemerintahan, Humayun menghadapi banyak tantangan. Sepanjang masa kekuasaannya selama sembilan tahun 1530-1539 M) negara tidak pernah aman. Ia senantiasa berperang melawan musuh. Di antara tantangan yang muncul adalah pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang memisahkan diri dari delhi. Pemberontakan ini dapat dipadamkan. Bahadur Syah melarikan diri ke Gujarat. Pada tahun 1540 M terjadi pertempuran dengan Sher Khan Syah setelah hampir 15 tahun meninggalakan Delhi. Ia kembali ke India dan menduduki tahkta Kerajaan Mugal pada 1555 M.Setahun setelah itu (1556 M) , ia meninggal dunia karena terjatuh dari tangga perpustakaannya,Din Panah.Humayun digantikan putranya yang bernama Akbar. Pada msa pemerintahan Akbar, Kerajaan Mugal mencapai keemasannya. Akbar menerapkan politik sulakhul (toleransi universal) , yaitu politik yang menekankan kesamaan derajat rakyat India. Mereka tidak dibedakan karena perbedaaan etnis dan agama.Mantapnya stabilitas politik pada masa pemerintahan Akbar membawa kemajuan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pertanian , seni, dan budaya. Dalam bidang ekonomi, Kerajaan Mugal, mengembangkan pertanian, pertambangan dan perdagangan. Akan tetapi, sumber keuangan negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian.Disamping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian juga di ekspor ke Eropa, Afrika, Arab dan Asia Tenggara. Sementara itu hasil kerajinan seperti pakaian tenun dan kain diproduksi di Gujarat dan Bengal. Untuk meningkatkan produksi, Jahangir mengizinkan Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M) mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di Surat.Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan budaya juga berkembang. Karya seni besar yang dicapai Kerajaan Mugal adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan. Sebagai contoh adalah Istana Fatehpur Sikri yang dibangun Akbar di Kota Sikri serta Taj Mahal yang dibangun oleh Syeh Jehan.Setelah Aurangzeb meningggal, tahkta kerajaan dipegang oleh raja-raja yang lemah. Di pihak lain pada pertengahan abad ke -18 M, Inggris sudah menancapkan kukunya di India. Pada tahun 1671 M, Inggris menguasai sebagian wilayah Kerajaan Mugal. Pada tahun 1858 M, Bahadur Syah II diusir Inggris dari istananya. Berakhirnya Bahadur Syah II menandai pula berakhirnya Kerajaan Muugal. Dengan demikian, berakhir pula kekuasaan Islam pada abad pertengahanC. Kerajaan SafawiKerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Safawi pada tahun 907 H/1501 M di Tabriz. Kerajaan Safawi merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar di dunia Islam pada abad pertengahan. Di sebelah barat, kerajaan ini berbatasan dengan Kerajaan Turki Usmani dan si sebelah timur berbatasan dengan Kerajaan Mugal.Kerajaan Safawi menjadikan Syiah sebagai mazhab negara dan menjadikan Persia sebagai pusat aliran ini. Sampai saai ini Persia atau Iran dikenal sebagai pusat aliran Syiah.Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Syah Ismail Safawi ( 1501-1524M), Syah Tahmasp I ( 1524-1576 M), dan Syah Abbas I (1588-1620 M). Pada tahun 1736 M, Nadir Syah berhasil mengalahkan Kerajaan Safawi dan mengakhiri kekuasaannya.
widiastuti-nur-farida.blogspot.com
Perkembangan Islam Abad Pertengahan
(1250-1800)
Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)
Kerajaan Usmani
Kerajaan Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani atau Usmani I dan memproklamirkan diri sebagai Padisyah al Usman atau raja besar keluarga Usman tahun 1300 M (699 H). Kerajaan yang didirikan oleh Usmani ini selanjutnya memperluas wilayahnya ke bagian Benua Eropa. Ia menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317 M sehingga tahun 1326 Mdijadikan sebagai Ibukota Negara.
Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun 1327 M, Thawasyannly tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan Gallipoli tahun 1356 M. Daerah-daerah tersebut adalah bagian benua Eropa yang pertama kali diduduki kerajaan Usmani.
Kerajaan Usmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang kuat terutama dalam bidang militer. Kemajuan-kemajuan kerajaan Usmani yaitu dalam bidang pemerintahan dan kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan dan budaya misalnya kebudayaan Persia,
Bizantium dan arab, pembangunan Masjid-Masjid Agung, sekolah-sekolah, rumah sakit, gedung, jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dan di bidang keagamaan.misalnya seperti fatwa ulama yang menjadi hukum yang berlaku.
Kerajaan Usmani sepeninggal Sultan Al Qanuni, mengalami kemunduran yang disebabkan oleh berbagai problema sebagai berikut:
  1. Penduduknya sangat heterogen

  2. Tidak dapat menguasai wilayah yang luas

  3. Kepemimpinannya lemah

  4. Terjadinya dekadensi moral

  5. Krisis ekonomi dan

  6. Ilmu dan tekhnologi stagnan.
Kerajaan Safawi Di Persia
Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din dan nama Syafawi dilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan mengembangkan tasawuf Safawiyah menjadi gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang semula bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-orang yang ahli bid’ah. Lama kelamaan pengikut tarekat Syafawiyahberubah menjadi tentara dan fanatik dalam kepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismail yang baru berusia tujuh tahun. Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di Gilan selama limabelas tahun
mempersiapkan kekuatannya dan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di Azerbeijan, Syiria dan Anatolia dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu di Sharur dan Tabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa selama 23 tahun.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
a. Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan
b. Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani dan
c. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwapratirotik
Kerajaan Mughal di India
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu, Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Kerajaan Mughal mencapai jaman keemasan semasa Raja Akbar, persoalan-persoalan dalam negeri dapat diatasi dengan baik dan mengadakan ekspansisehingga dapat menguasai Chudar, Ghond, Chitor, Ranthabar, kalinjar, Gujarat, surat, Bihar, Bengal Orissa, Kashmir, Gawilgarth, Ahmadnagar, Narhala dan Ashirgah. Semua yang dikuasai kerajaan tersebut diperintah dalam suatu pemerintah militeristik.
Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:
  1. Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian

  2. Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:
    1. Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan

    2. Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan

    3. Kekuatan mililernya juga lemah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan Pada abad Pertengahan
Dibeberapa wilayah kekuasaan Islam pada abad pertengahan dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan mengalami perkembangan misalnya pada masa pemerintahan kerajaan Mongol dibangun
sekolah-sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, filsafat, logika, geometri sejarah, geografi, matematika dan politik.
Di Mesir menjadi perkembangan ilmu pengetahuan seperti sejarah, astronomi, kedokteran, matematik dan ilmu-ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar seperti Ibn Khalikan, Ibn Khaldun dan Ibn Taghribardi. Di bidang astronomi dikenal nama nasir Al din Al Tusi. Di bidang Matematika Abu Faraj Al ‘Ibry. Bidang kedokteran : Abu Al Hasan, Ali Al Nafis yaitu penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia. Abd. Al Mun’im Al dimyatthi dokter hewan dan Al Razi psikoterapi. Dalam bidang opthamologi dikenal nama Salah Al Din ibn Yusuf dan yang terkenal sebagai pemikir dalam bidang keagamaan yaitu Ibn Taimiyah.
Pada masa Pemerintahan Mamud Ghazan yaitu raja ke tujuh Dinasti Ilkhan ia membangun perguruan tinggi untuk madzhab syafi;i dan hanafi, sebuah perpustakaan , observatorium dan gedung-gedung umum lainnya.
Pada masa kerajaan syafawi ilmu pengetahuan juga berkembang, ada beberapa ilmuan yang muncul diantaranya:
  1. Baha Al din Al Syaerazi yaitu generalis ilmu pengetahuan

  2. Sadar Al Din Al Syaerazi seorang filosof

  3. Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad ahli filosof, sejarah, teolog dan observer kehidupan lebah-lebah.
Pada abad pertengahan juga terdapat cendekiawan muslim seperti An Nuwairy, Ibnu Fadlullah, dan Jallaudiin As-Suyuti yang berhasil membuat buku yang berjudul Mausu’at yang berisi tentang kumpulan berbagai ilmu pengetahuan.
Selain itu dalam hal keagamaan, di abad pertengahan terdapat karya yang dibuat oleh sekelompok ulama India berupa buku atau kitab yang berjudul Al Fatawa Al Hindiyyah yang memuat tentang kumpulan fatwa Madzhab Hanafi. Buku atau kitab ini dibuat atas permintaan dari Sultan Abu Al Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb sehingga kitabnya dikenal dengan sebutan Al Fatawa Al Alamgariyah.
Beberapa ulama besar di Mesir pada masa pemerintahan Mamluk terdapat ulama yang bernama Ibnu Hajar Al Asqalani dan Ibnu Khaldun. Ibnu Hajar memiliki hasil karya berupa buku yang berjudul Fath Al Bari fi Syarh Al bukhari yaitu ulasan tentang hadits-hadits Riwayat Al bukhari dan buku yang berjudul Bulughul Maram Min Adillah Al Ahkam yaitu kumpulan hadits hukum. Sedangkan Ibnu Khaldun tersohor dengan sejarawan dan sosiolog Islam, hasil karyanya yang terbesar adalah Al Ibar yaitu sejarah umum.
Ulama besar lainnya di abad pertengahan seperti Ibnu Katsir dengan tafsirnya Tafsir Al Qur’anul Adzim, Imam Nawawi dengan kitab haditsnya “ Riyadus Shalihin dan Jalaluddin Al Mahalli beserta Jalaluddin As-Suyuti dengan tafsir Jalalainnya.
Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan
Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan kebudayaan manusia dan seiring dengan sederetan kebudayaan setelahnya. Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad pertengahan yang menonjol diantaranya:
Dalam perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid yang indah seperti Masjid Al Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi yang indah. Selain itu terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh Sinan, arsitek yang berasal dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam tersebut terjadi pada masa kerajaan Usmani.
Pada masa kerajaan Safawi telah berhasil membuat Isfahan menjadi ibukota dan kota yang indah yang terdiri dari bangunan-bangunan seperti masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata dengan indah. Di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian umum. Dalam bidang seni, gaya arsitek bangunan-bangunannya sangat kentara, misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M. Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik,tenunan, mode, tembikar, dan seni lukis.
Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan Mongol misalnya karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasaPersia maupun India. Malik Muhammad Jayazi adalah penyair India yang terkenal dan menghasilkan karya besar “Padmavat”, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan Mongol dengan figure kepemimpinannya. Dalam hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu para sastrawan yang hidup pada abad pertengahan yaitu diantaranya:
a. Fuzuli dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irak dan
wafat tahun 1556
b. Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari 26.660 dan dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan wafat di Turki tahun 1273 M
c. Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun
buah dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat,
renungan dan humor.
d. Fariduddin Al Attar dengan karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah bunga,
Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab nasihat.
e. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang
dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang nasehat-nasehat agama
sejarah-kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar